Langsung ke konten utama

Apa Itu React? Pengertian dan Cara Kerja ReactJS

Pengertian ReactJS React adalah alat yang digunakan untuk membuat tampilan pada sebuah website, terutama website yang interaktif dan sering berubah datanya. React dibuat oleh Facebook dan dirilis pada tahun 2013 sebagai alat yang gratis (open-source). Fungsi utamanya adalah membantu pengembang membuat halaman web yang cepat dan mudah diatur.

Berbeda dengan cara pembuatan halaman web tradisional, di React kita hanya perlu memberitahu apa yang ingin dilihat oleh pengguna, dan React akan mengurus bagaimana hal tersebut ditampilkan dan diperbarui.

Cara Kerja React React bekerja dengan komponen. Komponen adalah bagian-bagian kecil dari halaman web, seperti tombol, gambar, atau formulir, yang bisa dipakai ulang di tempat lain. Setiap komponen ini terdiri dari tiga bagian: struktur (HTML), tampilan (CSS), dan logika interaksi (JavaScript).

Berikut adalah beberapa konsep dasar React yang mudah dimengerti:

  1. Komponen: Komponen adalah bagian terkecil dari halaman yang bisa kita buat di React. Misalnya, kamu bisa membuat komponen untuk tombol "Beli" di sebuah aplikasi belanja. Komponen ini dapat digunakan berulang kali di berbagai halaman. Sehingga, kamu tidak perlu membuat tombol baru setiap kali membutuhkannya.

    Contoh komponen sederhana:

    function Welcome() { return <h1>Selamat Datang di React!</h1>; }

    Di atas adalah contoh komponen yang akan menampilkan tulisan "Selamat Datang di React!" pada halaman.

  2. JSX: JSX adalah cara menulis kode yang mirip dengan HTML, tetapi bisa menggabungkan logika JavaScript di dalamnya. Ini memudahkan pengembang untuk membuat tampilan halaman web. Contohnya, seperti menulis kode HTML biasa, tetapi di React kamu bisa menambahkan perhitungan atau logika di dalamnya.

    Contoh JSX sederhana:

    const element = <h1>Hello, dunia!</h1>;
  3. State: State adalah data yang dimiliki oleh komponen, dan data ini bisa berubah. Misalnya, dalam aplikasi penghitung, jumlah hitungan akan berubah ketika kamu menekan tombol. Perubahan ini disimpan di state. Jika state berubah, maka tampilan di layar akan otomatis diperbarui tanpa kita harus menulis ulang halaman.

    Contoh penggunaan state:

    import { useState } from 'react'; function Counter() { const [count, setCount] = useState(0); return ( <div> <p>Kamu telah menekan tombol sebanyak {count} kali</p> <button onClick={() => setCount(count + 1)}> Tambah Hitungan </button> </div> ); }
  4. Props: Props adalah cara untuk mengirim data dari satu komponen ke komponen lainnya. Ini seperti memberi "hadiah" kepada komponen lain agar mereka tahu apa yang harus ditampilkan.

    Contoh penggunaan props:

    function Greeting(props) { return <h1>Halo, {props.name}!</h1>; } function App() { return <Greeting name="Andi" />; }

    Pada contoh di atas, komponen Greeting menerima data name dan menampilkan "Halo, Andi!" di layar.

  5. Virtual DOM: DOM (Document Object Model) adalah struktur data di mana HTML diubah menjadi format yang bisa dipahami oleh browser. Namun, jika setiap perubahan di HTML harus memperbarui seluruh halaman, ini akan memperlambat kinerja. Untuk itu, React menggunakan Virtual DOM, yang hanya memperbarui bagian-bagian halaman yang benar-benar berubah. Dengan cara ini, aplikasi jadi lebih cepat.

Kenapa Menggunakan React? Berikut beberapa alasan kenapa React sering digunakan:

  1. Cepat: Karena React hanya memperbarui bagian halaman yang berubah, aplikasi jadi lebih cepat dibanding cara tradisional.
  2. Komponen yang Bisa Digunakan Ulang: Dengan komponen, kita bisa membuat satu bagian lalu menggunakannya berkali-kali di tempat lain, sehingga menghemat waktu.
  3. Deklaratif: Kamu hanya perlu menulis apa yang ingin ditampilkan di layar, dan React akan mengurus bagaimana caranya tampilan tersebut diperbarui.
  4. Komunitas Besar: Banyak alat tambahan dan komunitas yang mendukung React, jadi kamu bisa menemukan banyak bantuan dan panduan.

Kesimpulan React adalah alat yang memudahkan pengembang membuat aplikasi web dengan lebih cepat dan mudah dipelihara. Dengan konsep komponen, state, dan Virtual DOM, kamu bisa membangun aplikasi yang interaktif dan dinamis tanpa harus khawatir tentang bagaimana tampilan diperbarui setiap kali ada perubahan data. Untuk pemula yang ingin belajar pengembangan web modern, React adalah pilihan yang sangat bagus untuk dipelajari!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu PHP? Pengertian, Sejarah, dan Fungsinya

PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman yang banyak digunakan dalam pengembangan web. Awalnya dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994, PHP awalnya dikenal sebagai "Personal Home Page," tetapi sekarang menjadi singkatan dari "Hypertext Preprocessor." PHP dirancang khusus untuk mengembangkan situs web yang dinamis, yaitu halaman web yang kontennya dapat berubah berdasarkan interaksi pengguna atau kondisi tertentu. Bagaimana PHP Bekerja? PHP bekerja di sisi server (server-side scripting), yang berarti kode PHP dieksekusi di server dan bukan di komputer pengguna. Ketika pengguna mengakses sebuah halaman web yang ditulis dalam PHP, server akan mengeksekusi kode PHP tersebut dan mengirimkan hasilnya, biasanya berupa HTML, ke browser pengguna. Proses alur kerja PHP adalah sebagai berikut: Pengguna mengakses halaman web dengan URL tertentu. Server yang menjalankan PHP membaca file yang berisi kode PHP. Server mengeksekusi semua instruksi PHP dalam file ter

Apa Itu Tailwind CSS? Keunggulan dan Cara Menggunakannya untuk Proyek Web

Tailwind CSS adalah sebuah framework CSS yang dirancang untuk mempermudah pembuatan antarmuka web. Berbeda dengan framework lain seperti Bootstrap yang sudah menyediakan component siap pakai, Tailwind memberikan kamu kumpulan kelas utilitas yang fleksibel untuk mendesain antarmuka sesuai kebutuhanmu. Ini memungkinkan kamu mengontrol setiap elemen halaman web tanpa perlu menulis banyak kode CSS dari awal. Keunggulan Tailwind CSS Fleksibilitas yang Tinggi Tailwind CSS tidak memaksa kamu menggunakan komponen atau gaya yang sudah jadi. Kamu bebas mengombinasikan kelas utilitas untuk mendesain apapun sesuai dengan selera atau kebutuhan proyek. Mengurangi Penulisan Kode CSS Manual Dengan Tailwind, kamu tidak perlu menulis kode CSS panjang. Kamu cukup menggunakan kelas utilitas yang sudah disediakan, seperti bg-blue-500 untuk latar belakang biru, text-white untuk teks berwarna putih, dan seterusnya. Mudah Dikustomisasi Jika kamu ingin membuat desain yang benar-benar unik, Tailwind memu

Apa Perbedaan Antara Frontend dan Backend Developer dalam Pengembangan Aplikasi?

Dalam dunia pengembangan aplikasi, baik web maupun mobile, ada dua bagian penting yang harus dipahami, yaitu frontend dan backend . Keduanya bekerja bersama untuk menciptakan aplikasi yang bisa digunakan dengan baik oleh pengguna. Mari kita bahas perbedaan antara frontend dan backend dengan cara yang sederhana. 1. Apa Itu Frontend? Frontend adalah bagian dari aplikasi yang dilihat dan berinteraksi langsung oleh pengguna. Ini adalah tampilan atau antarmuka pengguna . Contoh sederhana adalah ketika kamu membuka sebuah situs web atau aplikasi, semua elemen seperti tombol, gambar, teks, dan menu yang kamu klik adalah bagian dari frontend. Contoh Teknologi Frontend: HTML : Digunakan untuk membuat struktur dasar halaman, seperti paragraf, gambar, dan tombol. CSS : Mengatur tampilan, warna, dan tata letak elemen-elemen di halaman web. JavaScript : Menambahkan interaktivitas, seperti membuat tombol dapat diklik atau gambar berubah saat kamu mengarahkan kursor ke atasnya. Peran Frontend Devel